8 Culture Shock Liburan di Korea

Culture Shock liburan di Korea berikut ini sangat penting sekali bagi Anda yang akan bertamstya ke Korea Selatan. agar perjalanan liburan Anda lancar dan tanpa ada hambatan.

Korea Selatan, dengan pesona budaya modern dan tradisi yang kaya, telah menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di dunia. Dari gemerlap kota Seoul hingga keindahan alam yang memukau, Korea menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan. Namun, bagi banyak orang yang pertama kali berkunjung, liburan di Korea bisa menghadirkan sejumlah kejutan budaya yang sangat berbeda dengan apa yang mereka harapkan. Bagi sebagian orang, budaya Korea mungkin terasa asing atau membingungkan pada awalnya. Artikel ini akan membahas berbagai perbedaan budaya yang dapat menimbulkan “culture shock” bagi wisatawan dan bagaimana cara menyesuaikannya selama liburan di Korea.

 

1. Bahasa dan Hierarki Sosial yang Kuat

Salah satu kejutan pertama bagi wisatawan yang berkunjung ke Korea adalah cara berkomunikasi. Bahasa Korea, meskipun memiliki kesamaan dengan bahasa-bahasa Asia Timur lainnya, sangat berbeda dengan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Di Korea, terdapat sistem bahasa yang berlapis berdasarkan tingkat kesopanan yang harus disesuaikan dengan status sosial dan usia lawan bicara.

Di Korea, penting untuk menggunakan bahasa yang lebih formal ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki posisi lebih tinggi. Penggunaan bahasa yang lebih santai hanya diperbolehkan dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda. Sistem ini disebut “존댓말” (jondaetmal), yang mengacu pada bahasa formal yang digunakan untuk menunjukkan rasa hormat. Hal ini bisa membuat wisatawan merasa bingung, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan konsep kesopanan berbasis hierarki.

Selain itu, salah satu aturan yang cukup ketat adalah etika berbicara. Anda harus menghindari berbicara dengan keras atau terlalu terbuka, terutama tentang hal-hal pribadi. Dalam budaya Korea, berbicara dengan sopan adalah tanda rasa hormat terhadap orang lain.

2. Budaya Antrian dan Ketertiban yang Ketat

Di Korea, antrian atau menunggu giliran adalah hal yang sangat dihargai. Baik di stasiun kereta, halte bus, restoran, maupun di depan kasir, orang Korea sangat disiplin dalam menjaga antrian. Menyela atau mencoba masuk ke dalam antrian tanpa giliran dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak sopan.

Bagi wisatawan dari negara-negara di mana antrian tidak begitu ketat atau sering kali lebih fleksibel, ini bisa menjadi pengalaman yang sangat baru. Misalnya, di Seoul, di mana keramaian sangat padat, Anda akan melihat orang-orang mengantri dengan rapi dan tidak ada yang melompati giliran. Ketepatan waktu sangat dihargai di Korea, dan ini juga berlaku saat mengantri. Datang terlambat dan mencoba menyelinap ke antrian bisa membuat Anda mendapat pandangan tidak ramah dari orang-orang sekitar.

3. Penggunaan Makanan dan Etika Makan yang Unik

Kuliner Korea menjadi salah satu alasan utama wisatawan datang ke negara ini. Namun, bagi sebagian orang, makanan Korea bisa sangat berbeda dengan apa yang biasa mereka makan di rumah. Makanan seperti kimchi (sayuran yang difermentasi), bulgogi (daging panggang), dan bibimbap (nasi campur dengan sayuran dan telur) adalah beberapa hidangan khas Korea yang sangat populer, tetapi bisa terasa asing bagi mereka yang belum terbiasa.

Selain itu, kebiasaan makan bersama-sama sangat penting di Korea. Makan adalah kegiatan sosial yang mengikat hubungan antarpribadi, dan biasanya berbagai hidangan disajikan sekaligus di meja makan, dan semua orang makan bersama. Dalam banyak kesempatan, orang Korea cenderung berbagi makanan satu sama lain, meskipun ini bisa menjadi agak tidak nyaman bagi wisatawan yang lebih memilih makan sendirian atau menjaga privasi.

Di sisi lain, saat makan, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan. Salah satu aturan penting adalah bahwa Anda tidak boleh mulai makan sebelum orang yang lebih tua memulai makan terlebih dahulu. Ini mencerminkan rasa hormat terhadap hierarki sosial yang sangat dijunjung tinggi di Korea. Selain itu, saat meneguk alkohol, terutama saat makan dengan orang yang lebih tua, sangat dihargai jika Anda menundukkan sedikit kepala atau memalingkan wajah untuk menunjukkan rasa hormat.

 

4. Kehidupan Sosial yang Aktif dan Keharusan untuk Selalu Berpenampilan Baik

Korea Selatan adalah negara yang sangat menghargai penampilan, dan ini dapat memberikan kejutan bagi wisatawan, terutama mereka yang datang dari negara dengan budaya yang lebih santai tentang penampilan. Di Korea, penampilan adalah hal yang sangat penting, baik itu dalam kehidupan sehari-hari, di tempat kerja, maupun saat bertemu dengan orang lain.

Di kota-kota besar seperti Seoul, Anda akan melihat orang-orang yang selalu tampil rapi, memakai pakaian modis, dan bahkan saat pergi ke supermarket atau berjalan-jalan di taman. Tren fashion di Korea sangat berkembang, dan orang Korea sangat memperhatikan penampilan mereka. Hal ini bisa menimbulkan tekanan bagi wisatawan yang terbiasa dengan gaya hidup lebih santai dalam hal berpakaian.

Di luar soal penampilan, gaya hidup aktif juga merupakan bagian dari budaya Korea. Banyak orang Korea sangat peduli dengan kebugaran dan kesehatan. Anda akan melihat banyak orang yang rutin berolahraga, baik di gym maupun di luar ruangan. Apalagi, Korea memiliki banyak jalur sepeda dan tempat lari yang mendukung gaya hidup sehat.

5. Penghormatan terhadap Waktu dan Ketepatan yang Tinggi

Ketepatan waktu adalah hal yang sangat dihargai di Korea, baik dalam urusan pekerjaan maupun kehidupan sosial. Jika Anda dijadwalkan untuk bertemu pada waktu tertentu, sangat diharapkan agar Anda datang tepat waktu, atau bahkan lebih awal. Keterlambatan, meskipun hanya beberapa menit, dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma sosial dan bisa menimbulkan kesan negatif terhadap orang yang datang terlambat.

Sementara itu, banyak orang Korea sangat produktif dan terorganisir dalam pekerjaan mereka. Waktu kerja yang panjang dan lingkungan yang cepat sangat khas di banyak tempat kerja di Korea. Budaya kerja ini bisa terasa cukup menekan bagi wisatawan yang berasal dari negara dengan jam kerja yang lebih fleksibel.

6. Kehidupan di Tempat Umum: Transportasi dan Kehidupan Sehari-hari

Salah satu pengalaman yang bisa memberikan culture shock adalah penggunaan transportasi umum di Korea. Di kota besar seperti Seoul, transportasi umum sangat efisien dan terorganisir. Namun, di saat-saat sibuk, seperti jam-jam tertentu di pagi hari atau sore, kereta bawah tanah dan bus bisa sangat padat.

Selain itu, dalam transportasi umum di Korea, sangat penting untuk menjaga ketenangan dan tidak berbicara keras atau mengganggu orang lain. Orang Korea sangat menghargai ketenangan di ruang publik, dan berbicara keras atau mendengarkan musik tanpa earphone bisa dianggap tidak sopan. Ini bisa menjadi kejutan bagi wisatawan yang terbiasa dengan suasana yang lebih ramai atau santai di transportasi umum.

7. Kebiasaan di Kamar Mandi Umum: Jjimjilbang dan Onsen

Korea memiliki tradisi pemandian umum yang sangat khas, yaitu jjimjilbang. Jjimjilbang adalah sauna atau pemandian umum yang bisa diakses oleh siapa saja dan menjadi tempat untuk bersantai, beristirahat, atau bahkan tidur sejenak setelah seharian beraktivitas. Di jjimjilbang, ada aturan tertentu tentang kebersihan dan cara berpakaian. Anda diharapkan untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum masuk ke kolam air panas atau ruang sauna.

Meskipun mirip dengan pemandian umum di Jepang (onsen), jjimjilbang di Korea memiliki suasana yang lebih kasual dan menjadi tempat sosial di mana orang bisa berinteraksi dengan orang lain. Bagi wisatawan yang tidak terbiasa dengan budaya mandi bersama atau berpakaian minimalis, hal ini bisa menjadi kejutan besar.

8. Ketidaknyamanan terhadap Orang Asing

Meskipun Korea dikenal sebagai negara yang sangat ramah terhadap wisatawan, ada beberapa area di mana para wisatawan, terutama orang asing, mungkin merasa tidak nyaman. Misalnya, ada kalanya Anda akan merasa bahwa orang-orang Korea kurang terbuka dalam berbicara dengan orang asing, terutama yang tidak fasih berbahasa Korea. Terkadang, mereka juga bisa tampak agak tertutup atau bahkan menghindari interaksi langsung.

Namun, ini lebih berkaitan dengan kecanggungan atau ketidaktahuan terhadap budaya asing, dan banyak orang Korea yang sangat bersedia membantu jika Anda menunjukkan niat baik dan upaya untuk berbicara dalam bahasa Korea, meskipun hanya sedikit.

Baca Juga: 9 Culture Shock Jepang

 

Pahami Culture Shock nya sebelum liburan di Korea

Liburan ke Korea adalah pengalaman yang sangat berharga dan penuh dengan kejutan budaya. Dari bahasa yang formal, etika makan yang unik, hingga kehidupan sosial yang dinamis, Korea menawarkan pengalaman yang sangat berbeda dari budaya Barat atau bahkan negara-negara Asia lainnya. Bagi wisatawan yang siap untuk menerima perbedaan ini dengan keterbukaan dan rasa hormat, liburan di Korea pasti akan menjadi pengalaman yang mengesankan dan penuh pembelajaran.

Paket Tour Korea 2025

Kami menyediakan paket tour Korea dengan berbagai pilihan harga dan fasilitas. Mulai dari 5 hari hingga 12 hari perjalanan liburan. Paket tour Korea 2025 yang kami tawarkan sudah termasuk tiket pesawat berserta akomodasi. Berikut ini pilihannya:

Paket tour Korea Hot Sale 5 Hari

Tour Korea Super Promo 6 Hari

Paket Wisata Korea Busan 7D

Hubungi Kami

Untuk informasi lengkap paket tour Korea bisa menghubungi marketing kami melalui nomor:

021-5575 5974

0811-999-0407

Share Artikel:

Mulai chat
Hallo, Mau tanya paket tour? Klik aja ya !